Kamis, 10 Juli 2014

ISLAMIC CREATIVE ENTREPRENEURSHIP (ICE PROGRAM) : STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF BERBASIS LOCAL WISDOM



ISLAMIC CREATIVE ENTREPRENEURSHIP (ICE PROGRAM) : STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF BERBASIS LOCAL WISDOM[1]

Ade Suyitno
SCIEmicsUniversitas Pendidikan Indonesia Bandung
Email : adesuyitno@gmail.com

Abstrak

Kondisi persaingan ekonomi dunia yang semakin ketat dengan adanya kesepakatan dan perdagangan bebas ACFTA dan MEA 2015, Indonesia didorong untuk menggali sumber ekonomi alternatif bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Solusinya adalah Ekonomi kreatif, yang berfokus pada penciptaan barang dan jasa dengan mengandalkan keahlian, bakat dan kreativitas sebagai kekayaan intelektual, dan Industri kreatif yang menjadi motor penggerak. Hal ini juga sesuai dengan perkembangan dunia yang menjadikan industri kreatif  sebagai sumber alternatif  potensi penggerak perekonomian. Potensi industi kreatif di Indonesia masih memiliki beberapa hambatan dan belum berkembang dengan pesat sesuai data Deperindag. Dalam karya tulis ini akan memformulasikan penerapan program pengembangan industri kreatif  berbasis local wisdom dan islamics economics value dengan aktualisasi nilai-nilai islam. Dengan berlandaskan pada nilai-nilai keislaman diharapkan program pengembangan industri kreatif dapat berjalan dengan optimal mulai dari proses, budaya kerja sampai produk melalui peran sarjana ekonomi islam sebagai researcher dan intermediary untuk mensinergiskan antara pihak triple helix yaitu akademis, bisnis, dan pemerintahan. Hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis memberikan kesimpulan bahwa pengelolaan industri kreatif berbasis kearifan lokal melalui ICE program akan mengembangkan potensi lokal menuju pasar global dengan pengusaha muslim yang kreatif akan menjadi motor penggerak perekonomian.
Keyword : Islamic Creative Entrepreneurs, Industri kreatif,  Local Wisdom


[1] Dipresentasikan pada Final LKTEI Temilnas XI FoSSEI 2012 UIN SYARIF KASIM RIAU, 15 Maret 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar